File:Gerabah.jpg

Bahasa Indonesia: Ibu Kumiah, begitulah sebutannya. Beliau adalah salah satu pengerajin gerabah di desa Gedangan, kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Pembuatan gerabah dimulai dengan pencarian tanah bangunan atau lumpur sawah dan ditambah dengan pasir. bahan-bahan tersebut dicampur menjadi satu untuk kemudian di cetak, alat cetak yang digunakan pun masih sederhana, dengan mengandalkan papan berbentuk piringan pipih dan tenaga kaki untuk memutar piringan tersebut. Tanah yang tadi sudah tercampur kemudian diletakkan di atas alat cetak dan dibentuk dengan cara diputar-putar dan sedikit tambahan air sebagai pelunak, proses ini terus dilakukan hingga terbentuk sebuah cobek. Langkah selanjutnya adalah penghalusan, dengan meratakan bagian luar cobek menggunakan kain yang telah dibasahi dengan air. Tahap selanjutnya adalah penjemuran dibawah terik sinar matahari. Terakhir adalah proses pembakaran dengan menambahkan tanah merah yang sudah dihaluskan. Ibu Kumiah bisa membuat hampir dua puluh buah gerabah perharinya, dari pagi hingga menjelang sore. Tak sebanding dengan proses pembuatannya yang terbilang cukup rumit dan memakan waktu, gerabah yang telah jadi dan siap dipasarkan hanya mampu dijual dengan harga dua ribu rupiah per satu buahnya.